Terimakasih..
1. Continuous Improvement adalah usaha atau upaya berkelanjutan yang dilakukan untuk mengembangkan dan memperbaiki produk, pelayanan maupun proses.
Usaha-usaha tersebut bertujuan untuk mencari dan mendapatkan bentuk terbaik dari improvement yang dihasilkan. Menciptakan solusi terbaik dari masalah yang ada, yang hasilnya akan terus bertahan dan berkembang lebih baik lagi.
Dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 versi 2015 klausul 10.3 menyebut Continuous Improvement sebagai Continual Improvement. Siklus metode 4 langkah yakni PDCA (Plan, Do, Check, Act) dapat diterapkan dalam menjalankan Continuous Improvement Sistem Manajemen Mutu perusahaan.
Plan
Menetapkan tujuan dari sistem dan proses untuk memberikan hasil yang diinginkan. Merencanakan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.
Do
Melaksanakan dan mengontrol apa yang telah direncanakan.
Check
Memantau serta mengukur proses dan hasil dari kebijakan atau rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Act
Mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja proses
Di bawah adalah 8 langkah mudah melakukan aktivitas Continous Improvement.
1. Tetapkan masalah yang dihadapi
Banyaknya masalah yang dihadapi oleh organisasi atau perusahaan dapat dipetakan melalui matrik masalah. Berikan nilai berdasarkan urgensi permasalahan menggunakan pendekatan diagram pareto untuk mengetahui frekuensi permasalahan dan menetapkan parameter dominan.
2. Pengumpulan data
Kumpulkan data terkait masalah yang akan diselesaikan. Data yang dikumpulkan harus jelas dan valid.
3. Mencari akar masalah
Dalam mencari akar masalah, metode Fishbone Diagram atau dikenal juga dengan Cause-Effect Diagram dapat diterapkan. Fishbone Diagram membantu dalam mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari suatu masalah.
Selain metode Fishbone Diagram, pendekatan 5-Why juga dapat menjadi pilihan untuk mengurutkan akar masalah. Dengan mengumpulkan orang-orang yang relevan dan memiliki semangat perbaikan, tanyakan 5 mengapa suatu masalah bisa terjadi.
4. Cari alternatif perbaikan
Setelah memahami masalah yang terjadi, rumuskan alternatif perbaikan dalam bentuk matrik sehingga memudahkan untuk melihat solusi mana yang paling baik. Tetapkan dua atau tiga alternatif perbaikan yang akan dijalankan.
5. Menjalankan solusi
Terapkan solusi di lokasi atau tempat sesuai dengan data yang ada. Kemudian melakukan pengukuran hasilnya berdasarkan periode data awal, misal 1 minggu, 1 bulan atau 3 bulan.
6. Analisa hasil pengukuran
Lakukan analisa apakah sudah sesuai dengan target ingin dicapai? jika belum kembali ke langkah 3 (mencari akar masalah), jika sudah sesuai maka dapat berlanjut ke langkah 7.
7. Standarisasi
Buat standarisasi berupa SOP apabila hasil yang ditargetkan tercapai.
tujuan audit adalah memberikan efisiensi/memudahkan melakukan pelaksanaa agar sistem efektifitas
2. Tahap-Tahap Opini Audit
Sebelum auditor memberikan opininya, mereka harus melaksanakan tahap-tahap audit. Menurut Arens dkk (2008), tahap-tahap audit adalah sebagai berikut.Perencanaan dan pencanangan pendekatan audit.
Pengujian pengendalian dan transaksi.
Pelaksanaan prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo.
Penyelesaian dan penerbitan laporan audit.
Sebuah proses audit akan terkait dengan laporan keuangan sebuah perusahaan. Guna memperoleh sebuah hasil audit yang memuaskan dan layak, sebuah perusahaan harus mempertimbangkan proses pencatatan dan penyajian laporan keuangan yang baik dan sesuai dengan penggunaan akuntansi yang di terima secara umum.
Baca Juga : Pengertian Pertumbuhan Ekonomi, Ciri, Faktor, Perbedaan, dan Contoh Pertumbuhan Ekonomi
Jenis-Jenis Audit
Berdasarkan Pemeriksaannya
Berdasarkan pemeriksaannya, audit dibedakan menjadi berikut.Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan adalah jenis audit yang mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti laporan, dimana audit laporan keuangan ini dilakukan oleh audit eksternal dan biasanya atas permintaan klien. Audit laporan keuangan adalah jenis audit yang datang dari luar perusahaan.Audit Operasional
Audit operasional merupakan penelaah atas bagian manapun mulai dari prosedur maupun metode operasi suatu organisasi guna meninjau bagaimana efisiensi dan keefektivitasan pekerjaan mereka.Biasanya, setelah selesai melakukan audit operasional, auditor memberikan pengarahan dan saran kepada manajemen guna memperbaiki prosedur dan juga manajemen perusahaan.
Audit Ketaatan
Audit ketaatan adalah jenis audit yang bertujuan guna mempertimbangkan apakah klien telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang sudah ditetapkan oleh pihak yang mempunyai otoritas lebih tinggi. Audit ketaatan sebuah perusahaan dapat termasuk menentukan apakah pelaku akuntansi sudah mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau belum.Audit Kinerja
Audit kinerja adalah jenis audit yang dilakukan pada instansi pemerintah guna menentukan 3E (Ekonomis, Efektivitas dan Efisiensi). Audit kinerja memperhatikan pengumpulan biaya serta manfaatnya, yang berarti suatu kegiatan tidak hanya diharapkan dengan biaya murah tetapi juga diperhatikan manfaatnya bagi masyarakat. Apabila biaya murah tetapi tidak bermanfaat maka kegiatan atau program dianggap berkinerja tidak baik.Berdasarkan Luas Pemeriksaannya
Berdasarkan luas pemeriksaannya, audit dibedakan menjadi berikut.Audit Umum
Pemeriksaan audit umum dilakukan berdasarkan standar profesional Akuntan Publik dengan melihat dan menggunakan patokan kode etik Akuntan Publik.Audit Khusus
Pemeriksaan khusus merupakan suatu bentuk audit yang dilakukan terbatas dan diminta oleh perusahaan tersebut guna lingkup khusus saja. Contohnya : sebuah perusahaan menginginkan audit pada divisi keuangan khusus untuk laporan pengeluaran kas perusahaan.Standar Melakukan Audit
Standar melakukan audit dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :Standar Umum
Audit harus dilaksanakan oleh satu orang atau lebih yang mempunyai keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor dan bukan hanya akuntan.Dalam semua hal yang berhubungan dengan ikatan, seorang auditor harus mampu bersikap profesional dan juga harus bersikap objektif tanpa memihak dan juga tanpa ada kecurigaan kerja sama.
Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan juga saksama.
Standar Lapangan
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.Apabila menggunakan asisten maka harus disupervisi dengan semestinya.
Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan haruslah dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
Ketika laporan auditor diserahkan, harus memuat pernyataan yang menandakan atau berpendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan. Apabila pendapat secara keseluruhan tidak dapat ditulis maka kalian dapat menyatakannya.
Ketika ada penyusunan laporan yang tidak konsisten atau bermasalah, maka laporan auditor harus mampu menunjukkan agar diperbaiki dan diperjelas.
Pentingnya Peranan Audit dalam Sebuah Perusahaan
Apabila pada sebuah perusahaan tidak dilakukan audit maka akan mengakibatkankesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercayaikewajarannya oleh pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut.Apabila laporan keuangan telah diaudit dan mendapat opini wajar yang tentunya tanpa pengecualian dari KAP, maka pengguna laporan keuangan dapat merasa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang material dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
SPT yang sudah diaudit lebih dipercaya oleh lembaga hukum pajak atau perpajakan dibandingkan dengan laporan yang belum melalui proses audit.